Mengenal Sustainable Diet yang Ramah Lingkungan

- Selasa, 21 Juli 2020 | 12:49 WIB
Ilustrasi. (Freepik)
Ilustrasi. (Freepik)

BEKASI SELATAN, AYOBEKASI.NET -- Sustainable diet diartikan sebagai diet berkelanjutan. Diet ini memiliki dampak lingkungan yang rendah serta berkontribusi terhadap kecukupan pangan dan gizi. Istilah ini dicanangkan oleh Food and Agricultural Organization (FAO).

 

Syarat dari sustainable diet yaitu meningkatkan konsumsi buah dan sayuran sekaligus mengurangi konsumsi hewani. Mengadopsi dari sustainable food atau pola makan berkelanjutan, ide ini juga didasari agar tersedia sumber makanan yang cukup untuk manusia di masa depan.

 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), produksi makanan menyumbang 20-30% dari emisi gas rumah kaca global dan 66% penggunaan air. Sekelompok ilmuwan dari 16 negara berbeda yang tergabung dalam EAT-Lancet, sebuah platform yang membahas sistem pangan, menyatakan peningkatan konsumsi buah dan sayuran memiliki manfaat untuk lingkungan.

Dalam salah satu laporan EAT-Lancet, konsumsi nabati punya lebih sedikit efek merugikan bagi lingkungan. Hasil itu dihitung dari per unit berat, per porsi, per unit energi, atau per berat protein daripada makanan sumber hewani di berbagai indikator. Para ilmuwan ini mencatat diet vegan dan vegetarian mengurangi penggunaan lahan dan emisi gas rumah kaca secara masif.

Penelitian mereka juga mencatat diet rujukan yang sehat secara universal. Diet itu mencakup peningkatan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Lalu mengurangi konsumsi biji-bijian yang diolah, gula, dan daging merah.

Untuk memulai sustainable diet, ada beberapa jenis diet yang bisa dicoba. Pertama diet vegan. Diet vegan adalah diet yang mengeliminasi semua produk hewan dan mengonsumsi susu dari tumbuhan. Diet ini sering disebut plant-based diet.

Kedua, ada diet vegetarian. Diet ini tidak mengonsumsi hasil laut, ayam, dan daging merah. Namun, masih mengonsumsi produk hewan seperti susu sapi, keju, telur, dan madu.

Ada juga diet pesco-vegan dan diet pescetarian. Seperti namanya, diet pesco-vegan mengikuti pola makan vegan tetapi masih mengonsumsi hasil laut sebagai sumber protein utama. Sementara itu, diet pescetarian mengikuti pola makan vegetarian dan mengonsumsi hasil laut.

Terakhir ada diet flexitarian yang juga disebut Mediterranean diet. Pola makannya menyerupai diet pescetarian. Diet ini mengurangi daging merah tetapi sesekali masih mengonsumsinya.

Pada dasarnya, sustainable diet mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, individu, dan rantai makanan secara keseluruhan. Jika tertarik, silakan dicoba untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan memastikan anak hingga cucu memiliki sumber gizi yang cukup. (Ventriana Berlyanti)

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Terkini

Begini Cara Memilih Blazer Dengan Benar

Senin, 22 Mei 2023 | 14:58 WIB

Rekomendasi TV Terbaru 2023

Rabu, 4 Januari 2023 | 06:15 WIB

4 Tips Trading Ethereum Agar Cuan Terus

Senin, 12 Desember 2022 | 17:27 WIB

Tiga Fakta Menarik Rights Issue BBTN

Kamis, 17 November 2022 | 12:00 WIB

8 Tips Dapat Tiket Promo Pesawat Lebih Mudah

Selasa, 18 Oktober 2022 | 14:54 WIB
X