PURWAKARTA, AYOBEKASI.NET -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Waduk Cirata di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur pada Rabu (11/3/2020) malam dipicu aktivitas Sesar Cirata. Gempa bermagnitudo 3,7 itu terjadi pada pukul 21.41 WIB dan terletak pada koordinat 6,72 LS dan 107,31 BT.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil kajian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan, kegempaan mikro di wilayah Cirata memiliki kedalaman sangat dangkal kurang dari 10 kilometer dengan mekanisme sumber gempa yang didominasi oleh sesar naik.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang sangat dangkal yakni 2 kilometer, diyakini gempa ini merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
"Wilayah antara Cianjur dan Purwakarta termasuk daerah rawan gempa. Sejarah gempa merusak yang pernah terjadi di wilayah ini adalah Gempa Cianjur 1834 dan Gempa Purwakarta 1862," ujar dia dalam akun Instagram resminya, Kamis (12/3/2020).
Menurut data BMKG, gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (I) dan berdasarkan laporan dari masyarakat ini dapat dirasakan di Cirata dan Plered, Kabupaten Purwakarta dengan Skala Intensitas III MMI. Warga merasakan guncangan sperti ada truk berlalu hingga menyebabkan warga berlarian ke luar rumah.
Sementara itu gempa juga dilaporkan dirasakan di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, dengan Skala Intensitas II MMI. Di wilayah ini warga hanya merasakan goyangan lemah. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.