CIANJUR, AYOBEKASI.NET -- Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah di Jawa Barat rawan bencana, terutama tanah longsor maupun banjir bandang disaat curah hujan tinggi.
Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Cianjur membuat gebrakan dengan membentuk Relawan Tangguh Bencana (Retana) sebagai bentuk tim reaksi cepat menanggulangi dan menanggapi bencana.
Sekretaris BPPD Kabupaten Cianjur Mochammad Irfan Sofyan mengatakan, Retana merupakan sebuah konsep tanggap bencana hasil dari diskusi dengan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman. Setelah disepakati dan diperintahkan, Retana langsung dibentuk dan beraksi.
“Plt Bupati langsung tanggap terhadap kondisi Cianjur yang rawan bencana, konsep Terana ini tidak lepas dari beliau selaku pimpinan daerah,” tutur Irfan pada Ayobandung.com, Kamis (17/1/2020).
Irfan menjelaskan, keberadaan Retana ini sangat bermanfaat, beberapa kejadian berkat dari peran serta Retana terjadi pada antisipasi pergeseran tanah di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi.
“Kami baru tahu ada ratusan warga terancam tanah longsor dari Tim Retana Desa Sukamahi, mereka langsung kontak ke BPBD melaporkan adanya pergeseran tanah,” katanya.
Menurutnya, itu hanya satu contoh manfaat Retana. Dia menilai, saat musim penghujan dalam beberapa waktu terakhir ini, keberadaan Retana pun sangat membantu untuk informasi maupun tanggap bencana awal.
Saat ini Retana beranggotakan sebanyak 1.800 orang. Mereka tersebar di 354 desa dan 6 kelurahan, ditambah 32 koordinator di tiap kecamatan.
“Alhamdulillah, Retana ini ternyata mendapat respons positif dari Gubernur Jabar Pak Ridwan Kamil, bahkan semua kabupaten dan kota harus membentuk Retana seperti halnya di Cianjur,” tandasnya.
