JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menegaskan hingga kini belum memiliki langkah terkait wacana bwrkolaborasi PT Bank Tabungan Negara (Pesero) Tbk (BTN).
Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Mucharom mengataka selalu mendukung rencana pengembangan bisnis oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan serta dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta negara.
"Terkait dengan wacana akuisisi BTN, dapat kami sampaikan, bahwa sampai dengan saat ini hal tersebut belum ada arahan tindak lanjut dari pemegang saham untuk menjadikan aksi korporasi (corporate action)," katanya, Sabtu 27 Agustus 2022.
BNI saat ini sedang fokus pada eksekusi agenda corporate transformation yang telah dicanangkan.
Selain itu, kata dia, menempatkan prioritas untuk kontribusi perusahaan anak dengan mengembangkan beberapa rencana strategis di bank digital, securities dan multifinance.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan BNI diarahkan mengambil BTN konvensional dan kemudian unit usaha syariah (UUS) BTN diambil oleh PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BRIS.
Hal itu dilakukan untuk mengonsolidasikan bank pelat merah atau himpunan bank milik negara (Himbara) alias BUMN.
"Memang ada rencana tadinya itu kan untuk mempersedikit jumlah bank himbara, sehingga bank BTN itu syariahnya nanti diambil BSI, konvensionalnya diambil BNI, tetapi sekarang itu masih dalam tahap wacana itu," ungkap Ma'ruf, Kamis 25 Agustus 2022.